KATA PENGANTAR
Segala
Puji dan Syukur kami Ucapkan Kepada Tuhan yang Maha Esa. Bahwasanya kami telah
dapat membuat dan menyelesaikan Makalah tentang TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
(TKJI). Walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang kami hadapi dalam menyusun makalah ini, dan
mungkin makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna
dikarenakan keterbatasan kemampuan kami.
Oleh
karena itulah saya butuh kritikan dan saran dari semua pihak terutama dari Dosen Pembimbing agar
kami dapat lebih baik lagi dalam menyusun atau membuat sebuah makalah di
kemudian hari, dan semoga makalah ini bisa berguna bagi siapa saja terutama
bagi teman-teman yang berkecimpung di dalam dunia OLAHRAGA.
Pelembang,
07 Oktober 2015
Tim Penulis,
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... iii
A. Latar
Belakang.................................................................................................................. iii
B.
Rumusan Masalah............................................................................................................ iii
C.
Tujuan Pembahasan.......................................................................................................... iv
D. Manfaat
Pembahasan........................................................................................................ iv
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................. 1
Tes
Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI).......................................................................... 1
1.
Rangkaian Tes............................................................................................................ 2
2.
Kegunaan Tes............................................................................................................. 2
3.
Alat dan Fasilitas........................................................................................................ 2
4.
Ketentuan Tes............................................................................................................ 2
5.
Petunjuk Umum......................................................................................................... 2
6.
Petunjuk Pelaksanaan Tes.......................................................................................... 3
7.
Table nilai TKJI.......................................................................................................... 7
8.
Norma TKJI............................................................................................................. 10
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan
dan Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 12
BABI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada kehidupan manusia pasti akan
dihadapkan dengan beberapa masalah yang ada, sangat kompleks sekali masalah
demi masalah yang muncul. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki manusia,
manusia akan selalu berusaha untuk menyelesaikan semua masalah-masalah itu.
Tetapi terkadang seseorang akan lupa terhadap apa yang terjadi pada dirinya
sendiri, lebih-lebih pada masalah fisik, yaitu tentang kesegaran jasmani.
Banyak dari mereka yang sibuk, akan lupa terhadap kesehatan dan kestabilan
kesegaran jasmaninya.
Kesegaran jasmani seseorang
adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari
tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, untuk dapat mencapai kondisi
kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang
melibatkan beberapa komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang
benar. Semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin besar
kemampuan fisiknya dan produktifitas kerjanya, khususnya dalam bidang olahraga.
Bagi guru pendidikan jasmani ataupun pelatih, sangat penting mengadakan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa atau atlet untuk
mengembangkan prestasi. Selain itu para Guru atu Pelatih akan membutuhkan
sesuatu yang dinamakan demngan evaluasi. Yang bertujuan untuk mengoreksi dan
mengetahui seberapa tingkat dan perkembangan setelah melakukan beberapa tahap
latihan. Sebagai Pelatih dan Guru olahraga, yang bertanggung jawab atas
prestasi anak asuhannya. Perlu melengkapi dirinya dengan pengetahuan tentang
cara-cara mengukur dan menilai status kondisi fisik tersebut. Dan statrus
kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan pengukuran dan penilaian
yang berbentuk beberapa tes kemampuan.
Cara evaluasi yang tepat yang harus
dilakukan yaitu dengan cara Tes dan Pengukuran terhadap atlet ataupun siswa.
Tes dan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang
mempunyai manfaat dan tujan dilakukannya tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi
menjadi bebrapa komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes yan sudah
dikelompokan.
Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat mengambil beberapa manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah dilakukan, dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa perkembangan kondisi fisik seseorang, selain kita bisa mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau pelatihan. Kita juga dapat termotivasi oleh hasil yang diambil dalam tes dan pengukuran ini, atau bahkan kita dapat menggunakan data ini untuk bahan sebuah penelitian.
Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat mengambil beberapa manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah dilakukan, dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa perkembangan kondisi fisik seseorang, selain kita bisa mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau pelatihan. Kita juga dapat termotivasi oleh hasil yang diambil dalam tes dan pengukuran ini, atau bahkan kita dapat menggunakan data ini untuk bahan sebuah penelitian.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia?
2.
Apa
saja komponen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia?
3.
Bagaimana
pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
4.
Bagaimana
penilaian tes kebugaran jasmani?
5.
Bagaina
norma dan penggolongan kebugaran jasmani?
C. Tujuan
Pembahasan
1.
Untuk
menjelaskan Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
2.
Untuk
menjelaskan Komponen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
3.
Untuk
menjelaskan tata cara pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
4.
Untuk
menjelaskan bagaimana penilaian dalam tes kesegaran jasmani
D. Manfaat
Pembahasan
1.
Agar
kita tahu tentang Pengertian Tes dan Pengukuran Olahraga
2.
Agar
kita tahu tentang Macam-macam tes dalam kesegaran jasmani
3.
Agar
kita tahu tentang Bagaimana Prosedur dari masing-masing jenis tes
4.
Agar
kita tahu cara penilaian dan penggolongan tingkat ksegaran jasmani siswa
BAB 2
PEMBAHASAN
TES
KEBUGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
Tes kesegaran jasmani Indonesia
(TKJI) Adalah suatu perangkat tes lapangan. Tes ini pertama kali dibahas dalam
lokakarya kesegaran jasmani dalam pada tahun1984 “dimana tes kesegaran jasmani Indonesia”
(TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrument / alat tes yang
berlaku di Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan anak Indonesi
Dalam pelaksanaan tes ini, dibagi
kedalam kedalam empat kelompok umur yaitu :
- Umur 6 s/d 9 tahun
- Umur 10 s/d 12 tahun
- Umur 13 s/d 15 tahun
- Umur 16 s/d 19 tahun
Setiap kelompok usia dan jenis
kelamin merupakan rangkaian tes yang masing-masing terdiri dari lima butir tes yang
dilakukan secara berurutan. Kelima butir tes untuk setiap kelompok usia berdasarkan
jenis kelamin dan dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Rangkaian Tes
Butir
Tes
|
6
s/d 9 th
|
10
s/d 12 th
|
13
s/d 15 tn
|
16 s/d 19 th
|
|||||
putra
|
putri
|
putra
|
putri
|
putra
|
putri
|
putra
|
putri
|
||
1
|
Lari sprint
|
30m
|
30m
|
40m
|
40m
|
50m
|
50m
|
60m
|
60m
|
2
|
Pull up
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
3
|
Sit up
|
30”
|
30”
|
30”
|
30”
|
60”
|
60”
|
60”
|
60”
|
4
|
Loncat Tegak
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
5
|
Lari jarak menengah
|
600m
|
600m
|
600m
|
600m
|
1000m
|
800m
|
1200m
|
1000m
|
Urutan setiap tes dalam rangkaian
TKJI beserta alat tes dan fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan serta
cara melaksanakan tes secara umum adalah sebagai berikut :
1. Untuk
siswa SD putra/i usia 6 s/d 9 th terdiri dari :
a.
Lari sprin 30 m
b.
Pull up
c.
Sit up selama 30 detik
d.
Loncat tegak
e. Lari
600 meter
2. untuk
siswa putra/i usia 10 s/d 12 th terdiri dari :
a. lari
cepat 40 m
b. pull
up
c. sit
up selama 30 detik
d. loncat
tegak
e. lari
600m
3. untuk
purta/i usia 13 s/d 15 th terdiri dari :
a. lari
cepat 50 m
b. pull
up (putra) dan tahan pull up (putri) selama 60 detik
c. sit
up selama 60 detik
d. loncat
tegak
e. lari
1000m putra dan 800m putri
4. untuk
siswa usia 16 s/d 19 th terdiri dari :
a. lari
cepat 60 m
b. pull
up (putra) dan tahan pull up (putri) selama 60 detik
c. sit
up selama 60 detik
d. loncat
tegak
e. lari
1200m (putra) dan 1000m (putri)
2.
Kegunaan
Tes
tes
kesegaran jasmani di gunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran
jasmani siswa sesuai dengan kelompok masing-masing.
3.
Alat
Dan Fasilitas
ü
Lintasan lari / lapangan yang datar
dan tidak licin
ü
Stopwatch
ü
Bendera start
ü
Tiang pancang
ü
Nomor dada
ü
Palang trunggal untuk gantung siku
ü
Papan bersekala untuk papan loncat
ü
Serbuk kapur
ü
Penghapus
ü
Formulir tes
ü
Peluit
ü
Alat tulis
4.
Ketentuan Tes
TKJI
merupakansuatu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus
dilaksanakan secara berurutan, terus-menerus dan tidak terputus dengan
memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3
menit. Tidak boleh di bolak balik, dengan urutan tes sebagai berikut :
Pertama
: lari sprint
Kedua
: gantung angkat tubuh
(putra) dan gantung tahan siku (putri)
Ketiga : sit up
Keempat
: loncat tegak
Kelima
: lari jarak menengah
5.
Petunjuk
Umum
a. Peserta
1. Dalam
keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan test
2. Diharapkan
sudah makan maksimal setelah 2 jam sebelum tes
3. Memakai
sepatu dan pakaian olahraga
4. Melakukan
pemanasan (warming up)
5. Memahami
tata cara pelaksanaan tes
6. Jika
tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan
nilai /gagal.
b. Petugas
1. Mengarahkan
peserta untuk melakukan pemanasan
2. Memberikan
nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas
3. Memberikan
pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelaksanaan tes dan mengizinkan
mereka untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut
4. Memperhatikan
kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butrir tes lain nya dengan tempo
sesingkatnya dan tidak menunda waktu
5. Tidak
member nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau lebih
6. Mencatat
hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes .
6.
Petunjuk
Pelaksanaan Tes
a.
Lari
30, 40,50, dan 60 meter
1. Tujuan
Tes
ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.
2. Alat
dan fasilitas
·
Lintasan lurus, rata, tidak lucin,
mempunyai lintasan lanjutan, berjarak 50 /60 meter
·
Bendera star
·
Peluit
·
Tiang pancang
·
Sebuk kapur
·
Formulir TKJI
·
Alat tulis
3. Petugas
·
Petugas pemberangkatan
·
Pengukur waktu merangkap pencatat
hasil tes
4. Pelaksanaan
·
Sikap permulaan
Peserta
berdiri dibelakang garis star
·
Geakan
ü
Pada aba-aba “SIAP” peserta
mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari
ü
Pada aba-aba “YA” peserta lari
secepat mungkin menuju garis finish
·
Dan masih bias diulang apabila
peserta :
ü Mencuri
start
ü Tidak
melewati garis finish
ü Terganggu
oleh pelari lainnya
ü Jatuh
/ terpeleset
5. Pengukuran
waktu
Dilakukan
pada saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi garis finish
.
6. Pencatatan
hasil
·
Hasil yang dicatat adalah hasil
waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak yang telah ditentukan dalam
satuan detik
·
Waktu dicatat satu angka dibelakang
koma
b.
Tes
gantung angkat tubuh untuk putra dan tes gantung siku tekuk untuk putrid
1. Tujuan
Tes
ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
2. Alat
dan fasilitas
·
Lantai datar dan bersih
·
Paliang tunggal yang bias diatur
ketinggiannya sesuai dengan ketinggian peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi
ukuran ¾ inchi
·
Stopwatch
·
Serbuk kapur atau magnesium karbonat
·
Alat tulis
3. Petugas
tes
·
Pengamat waktu
·
Penghitung gerakan merangkap
pencatat hasil
4. Pelaksanaan
tes gantung angkat tubuh 60 detik )untuk putra)
·
Sikap permulaan
Peserta
berdiri tegak dibawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang
tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap kearah letak kepala.
Gerakan
untuk putra
·
Mengangkat tubuh dengan
membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau berada diatas palang
tunggal kemudian kembali kesikap awal permulaan dan gerakan tersebut dihitung
satu kali.
·
Selama melakukan gerakan,mulai dan
kepala sampai kaki tetap merupakan satu garis lurus
·
Gerakan ini dilakukan secara
berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin dalam waktu 60 detik
5. Angkatan
dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
·
Pada waktu mengangkat badan, peserta
melakukan gerakan mengayun
·
Pada waktu mengangkat badan dagu
tidak menyentuh palang tunggal
·
Pada waktu kembali kesikap permulaan
kedua lengan tidak lurus
6. Pencatatan
hasil
·
Yang dihitung adalah angkatan yang
dilakukan dengan sempurna
·
Yang dicatat adalah jumlah
(frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap sempurnatanpa istirahat
selama 60 detik
·
Peserta yang tidak mampu
melaksanakan tes angkatan tubuh ini, walaupun telah berusaha, diberi nilai nol
(0).
Pelaksanaan tes gantung siku tekuk
(untuk putri)
Palang
tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta
·
Sikap permulaan
Peserta
berdiri tegak dibawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang
tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap kearah kepala
·
Gerakan
Dengan
bantuan tolakan kedua kaki peserta melompat keatas sampai dengan mencapai sikap
bergantung sikap siku tekuk, dagu berada diatas palang tunggal, sikap tersebut
dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)
·
Pencatat hasil
Hasil
yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap
tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang tidak dapat melakukan sikap
diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).
c.
Tes
baring duduk (sit up) selama 60 detik
1. Tujuan
Mengukur
kekuatan dan ketahanan otot perut
2. Alat
dan fasilitas
·
Lantai / lapangan yang rata dan
bersih
·
Stopwatch
·
Alat tulis
3. Alas
/ tikar / matras, dll
4. Petugas
tes
·
Pengamat waktu
·
Penghitung gerakan dan merangkap
pencatat hasil
5. Pelaksanaan
·
Sikap permulaan
ü
Berbaring terlentang dilantai, kedua
lutut ditekuk, dengan sudut 90 derajat dengan kedua tangan di letakkan di
belakang kepala.
ü
Peserta lain menekan / memegang
kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.
·
Gerakan
ü
Gertakan aba-aba “YA” peserta
bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh paha kemudian
kembali lagi kesikap awal,
ü
Lakukan gerakan ini berulang-ulang
tanpa henti selama 60 detik.
·
Pencatatan hasil
ü
Gerakan tes tidak di hitung apabila
:
ü
Pegangan kedua tangan terlepas
sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi
ü
Kedua siku tidak menyentuh paha
ü
Menggunakan sikunya untuk membantu
menolak tubuh.
·
Hasil yang dihitung dan dicatat
adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik.
·
Peserta yang tidak mampu melakukan
tes ini diberikan nilai nol (0).
d. Tes loncat tegak (vertical jump)
1.
Tujuan
Tes
ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif.
2.
Alat dan fasilitas
·
Papan bersekala centimeter, warna
gelap ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak
antara lantai dengan angka 0 pada papan tes adalah 150 cm.
·
Serbuk kapur
·
Alat penghapus
·
Alat tulis
3.
Petugas tes
Pengamat
dan pencatat hasil
4.
Pelaksanaan tes
·
Sikap permulaan
ü
Terlebih dahulu ujung jari peserta
di olesi dengan serbuk kapur
ü
Peserta berdiri tegak di dekat
dinding, kaki rapat, papan sekala berada pada sisi kanan / kiri badan peserta.
Angkat tangan yang dekat dinding lurus keatas, telapak tangan ditempelkan pada
papan sekala hingga meninggalkan bekas jari.
·
Gerakan
ü
Peserta mengambil awalan dengan
sikap menekukkan lutut dan kedua tangan diayun kebelakang
ü
Kemudian peserta meloncat setinggi
mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan
bekas.
ü
Lakukan tes ini sebanyak 3 kali
tanpa istirahat, atau boleh di nselingi peserta lain.
5.
Pencatatan hasil
·
Selisih raihan loncatan dikurangi
raihan tegak
·
Ketiga selisih hasil tes dicatat
·
Masukkan hasil yang paling besar
e. Tes lari 600, 800, 1000, 1200 meter
1.
Tujuan
Tes
ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, paru, peredaran darah dan
pernafasan
2.
Alat dan fasilitas
·
Lintasan lari
·
Stopwatch
·
Bendera start
·
Peluit
·
Tiang pancang
·
Alat tulis
3.
Petugas tes
·
Petugas pemberangkatan
·
Pengukur waktu
·
Pencatat hasil
·
Pengawas dan pembantu umum
4.
Pelaksanaan tes
·
Sikap permulaan
Peserta
berdiri dibelakang garis start
·
Gerakan
ü
Pada aba-aba “SIAP” peserta
mengambil sikap berdiri siap untuk lari
ü
Pada saat aba-aba “YA” peserta lari
semaksimal mungkin menuju garis finish
ü
5.
Pencatatan hasil
·
Pengambilan waktu dilakukan mulai
saat bendera start diangkat sampai peserta tepat melintasi garis finish
·
Hasil dicatat dalam satuan menit dan
detik
7.
Tabel
Nilai TKJI
a.
Sprint
(lari cepat)
Kelompok Umur
|
Jarak
|
Keterangan
|
|
Putra
|
Putri
|
||
6 s/d 9 Tahun
|
30 Meter
|
30 Meter
|
Pencatatan waktu dilakukan dalam satuan detik dengan satu
angka dibelakang koma
|
10 s/d 12 Tahun
|
40 Meter
|
40 Meter
|
|
13 s/d 15 Tahun
|
50 Meter
|
50 Meter
|
|
16 s/d 19 Tahun
|
60 Meter
|
60 Meter
|
Sedangkan
penilaian tesnya adalah
Umur 6 s/d 9 tahun
|
Nilai
|
Umur 10 s/d 12 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
sd- 5.5 detik
|
sd – 5.8 detik
|
5
|
sd- 6.3 detik
|
Sd – 6.7 detik
|
5.6 – 6.1 detik
|
5.9 – 6.6 detik
|
4
|
6.4 – 6.9 detik
|
6.8 – 7.5 detik
|
6.2 – 6.9 detik
|
6.7 – 7.8 detik
|
3
|
7.0 – 7.7 detik
|
7.6 – 8.3 detik
|
7.0 – 8.6 detik
|
7.9 – 9.2 detik
|
2
|
7.8 – 8.8 detik
|
8.4 – 9.6 detik
|
8.7 – dst
|
9.3 – dst
|
1
|
8.9 – dst
|
9.7 – dst
|
Umur 13 s/d 15 tahun
|
Nilai
|
Umur 16 s/d 19 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
sd- 6.7 detik
|
sd – 7.7 detik
|
5
|
sd- 7.2 detik
|
sd – 8.4 detik
|
6.8 – 7.6 detik
|
7.8 – 8.7 detik
|
4
|
7.3 – 8.3 detik
|
8.5 – 9.8 detik
|
7.7 – 8.7 detik
|
8.8 – 9.9 detik
|
3
|
8.4 – 9.6 detik
|
9.9 – 11.4 detik
|
8.8 – 10.3 detik
|
10.9 – 11.9 detik
|
2
|
9.7 – 11.0 detik
|
11.5 – 13.4 detik
|
10.4 – dst
|
12.0 – dst
|
1
|
11.1 – dst
|
13.5– dst
|
b.
Gantung
siku tekuk (dtk) gantung akat tubuh (kali)
Kelompok
umur
|
Gantung
siku tekuk
|
Gantung angkat tubuh
|
6-9
tahun
10-11 tahun
13-15 tahun
16-19 tahun
|
Sekuatnya
Sekuatnya
Sekuatnya
sekuatnya
|
-
-
60 dtk
60
dtk
|
Umur 6 s/d 9 tahun
|
Nilai
|
Umur 10 s/d 12 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
40 detik keatas
|
33 detik keatas
|
5
|
51 detik keatas
|
40 detik keatas
|
22 – 39 detik
|
18 – 32 detik
|
4
|
31 – 51 detik
|
20 – 39 detik
|
09 – 21 detik
|
09 – 17 detik
|
3
|
15 – 30 detik
|
08 – 19 detik
|
03 – 08 detik
|
03 – 08 detik
|
2
|
05 – 14 detik
|
02 – 07 detik
|
00 – 02 detik
|
00 – 02 detik
|
1
|
00 – 04 detik
|
00 – 01 detik
|
Umur 13 s/d 15 tahun
|
Nilai
|
Umur 16 s/d 19 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
16 keatas
|
41 detik keatas
|
5
|
19 keatas
|
40 detik keatas
|
11 – 15
|
22 – 40 detik
|
4
|
14 – 18
|
20 – 39 detik
|
06 – 10
|
10 – 21 detik
|
3
|
09 – 13
|
08 – 19 detik
|
02 – 05
|
03 – 09 detik
|
2
|
05 – 08
|
02 – 07 detik
|
00 – 01
|
00 – 02 detik
|
1
|
01 –
04
|
00– 02 detik
|
c. Sit-Up (baring duduk)
Kelompok umur
|
Waktu
kelopok umur dan jenis kelamin
|
|
putra
|
putri
|
|
6-9
tahun
10-11 tahun
13-15 tahun
16-19 tahun
|
30 dtk
30 dtk
60 dtk
60 dtk
|
30 dtk
30 dtk
60 dtk
60 dtk
|
Umur 6 s/d 9 tahun
|
Nilai
|
Umur 10 s/d 12 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
17 keatas
|
15 keatas
|
5
|
23 keatas
|
20 keatas
|
13-16 kali
|
11-14 kali
|
4
|
18-22 kali
|
14-19 kali
|
07-12 kali
|
04-10 kali
|
3
|
12-17 kali
|
07-13 kali
|
02-06 kali
|
02-03 kali
|
2
|
04-11 kali
|
02-06 kali
|
00-01 kali
|
00-01 kali
|
1
|
00-03 kali
|
00-01 kali
|
Umur 13 s/d 15 tahun
|
Nilai
|
Umur 16 s/d 19 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
38 keatas
|
28 keatas
|
5
|
41 keatas
|
29 keatas
|
28-37 kali
|
19-27 kali
|
4
|
30-40 kali
|
20-28 kali
|
19-27 kali
|
09-18 kali
|
3
|
21-29 kali
|
10-19 kali
|
08-18 kali
|
03-08 kali
|
2
|
10-20 kali
|
03-09 kali
|
00-07 kali
|
00-02 kali
|
1
|
00-09 kali
|
00-02ali
|
d.
Vertical
jump (loncat tegak)
Umur 6 s/d 9 tahun
|
Nilai
|
Umur 10 s/d 12 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
38 cm keatas
|
38 cm keatas
|
5
|
46 cm keatas
|
42 cm keatas
|
30-37 cm
|
30-37 cm
|
4
|
38-45 cm
|
34-41 cm
|
22-29 cm
|
22-29 cm
|
3
|
31-37cm
|
28-33 cm
|
13-21 cm
|
13-21 cm
|
2
|
24-30 cm
|
21-27 cm
|
12-dst
|
12-dst
|
1
|
23-dst
|
20-dst
|
Umur 13 s/d 15 tahun
|
Nilai
|
Umur 16 s/d 19 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
66 cm keatas
|
50 cm keatas
|
5
|
73 cm keatas
|
50 cm keatas
|
53-56 cm
|
39-49 cm
|
4
|
60-72 cm
|
39-49 cm
|
42-52 cm
|
30-38 cm
|
3
|
50-59 cm
|
31-38 cm
|
31-41 cm
|
21-29 cm
|
2
|
39-49 cm
|
23-30 cm
|
30-dst
|
20-dst
|
1
|
38-dst
|
22-dst
|
e.
Lari
Jarak Sedang
Kelompok Umur
|
Jarak
|
|
Putra
|
Putri
|
|
6 s/d 9 Tahun
|
600 Meter
|
600 Meter
|
10 s/d 12 Tahun
|
600 Meter
|
600 Meter
|
13 s/d 15 Tahun
|
1000 Meter
|
800 Meter
|
16 s/d 19 Tahun
|
1200 Meter
|
1000 Meter
|
Umur 6 s/d 9 tahun
|
Nilai
|
Umur 10 s/d 12 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
Sd 2’39”
|
Sd 2’53”
|
5
|
Sd 2’09”
|
Sd 2’32”
|
2’40”-3’00”
|
2’54”-3’-23”
|
4
|
2’10”-2’30”
|
2’33”-2’54”
|
3’01”-3’45”
|
3’24”-4’08”
|
3
|
2’31”-2’45”
|
2’55”-3’28”
|
3’36”-4’48”
|
4’09”-5’03”
|
2
|
2’46”-3’44”
|
3’29”-4’22”
|
4’49”-dst
|
5’04”-dst
|
1
|
3’45”-dst
|
4’23”-dst
|
Umur 13 s/d 15 tahun
|
Nilai
|
Umur 16 s/d 19 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
Sd 3’04”
|
Sd 3’08”
|
5
|
Sd 3’14”
|
Sd 3’52”
|
3’05”-3’53”
|
3’07”-3’55”
|
4
|
3’15”-4’25”
|
3’53”-4’56”
|
3’54”-4’46”
|
3’56”-4’58”
|
3
|
4’26”-5’12”
|
4’57”-5’58”
|
4’47”-6’04”
|
4’59”-6’40”
|
2
|
5’13”-6’33”
|
5’59”-7’23”
|
6’05”-dst
|
6’41”-dst
|
1
|
6’34”-dst
|
7’24”-dst
|
8.
Norma TKJI
Hasil dari setiap butir tes yang
telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar, hal ini
desebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda,
yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.
Untuk
mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu NILAI.
Setelah hasil kasar disetiap tes di ubah dalam satuan nilai, maka di lanjutkan
dengan menjumlahkan dari semua nilai-nilai dari kelima butir tes TKJI. Hasil
penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran
jasmani siswa.
No.
|
Jumlah Nilai
|
Klasifikasi
|
1
|
22-25
|
Baik Sekali (BS)
|
2
|
18-21
|
Baik (B)
|
3
|
14-17
|
Sedang (S)
|
4
|
10-13
|
Kurang (K)
|
5
|
05-09
|
Kurang Sekali (KS)
|
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAN SARAN
Tes kesegaran jasmani Indonesia
digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani seseorang
(sesuai kelompok usia masing-masing). Sehingga dapat digunakan untuk seleksi
atlit dan selanjutnya dapat digunakan untuk acuan peningkatan kebugaran
seseorang dengan memberikan peningkatan latihan fisik yang sesuai dengan
tingkat kebugarannya.
Banyak sekali manfaat dari Tes Kesegaran
Jasmani ini, banyak diantaranya sebagai bahan perbaikan mengajar / melatih dan
Sebagai dasar penelitian, Penentuan status atlet dan pembagian kelompok sesuai
dengan ketentuan yang telah ada, Untuk mengetahui kondisi/status kesegaran
jasmani seseorang, sekaligusmenentukan program latihan yg sesuai untuk
memelihara atau meningkatkankesegaran jasmani, Untuk mengevaluasi keberhasilan
maupun kegagalan program latihan fisik.Beberapa bentuk tes dan pengukuran dapat
digunakan untuk mengukuratau mengetes kesegaran jasmani seseorang secara
sederhana dan dapat dipakaisebagai penentu
bagi siapa saja yang menginginkannya
Begitu
banyak manfaat yang bisa kita ambila dari melakukan tes dan pengukuran. Jadi
sebaiknya, bagi setiap Guru olahraga atau Pelatih mengisi pengetahuannya
tentang beberapa komponen dan hal-hal yang berkaitan dengan tes dan pengukuran
olahraga.
DAFTAR
PUSTAKA
Sudjadi, dr.1996. Ketahuilah Tingkat
Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta : Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
http://ch1ples.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi yang berminat bisa menghubungi
Via Telpon/Wa +6283173777552